Tes penting mengetahui teman sejati sebagai rekan kerja yang
berpengaruh pada manajemen
Sebagai makhluk yang diciptakan
dengan segala kelengkapan akal pikirannya, selain diberi kecerdasan intelektual
atau intelektual question (IQ) dan spiritual question (SQ), manusia juga diberi
kecerdasan emosional atau EQ, yaitu kemampuan untuk mengenal dan mengolah
perasaan baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Inilah hal
kecil yang mendasari kenapa manusia hidup berdampingan satu sama lain, bukan hanya
sebagai ikatan keluarga atau persaudaraan, tetapi berdasarkan asas kebutuhan
untuk saling bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain. Interaksi ini
mengawali proses yang namanya “pertemanan”.
Memang, tidak sedikit orang yang
berpikir persahabatan tidak memiliki arti apapun bagi dirinya bila teman tidak
bisa memberikan keuntungan atau manfaat untuk diri sendiri. Tetapi lebih dari
hal itu, bahwa empati dan simpati manusia selalu tertanam dalam alam bawah
pikiran manusia itu sendiri. Perasaan untuk peduli akan sesamanya, membangun
pergaulan lewat kesamaan pribadi, karakter dan tutur bahasa, topik pembicaraan,
masalah dan karisma seseorang, mengawali titik pertemanan antar manusia.
Mutual – simbiolis, adalah hubungan
yang paling diharapkan semua orang dari sebuah pertemanan. Banyak juga yang
punya karakter yang egoistik atau terlalu memikirkan dirinya sendiri tanpa
melihat dan memikirkan orang lain yang berada disekitarnya. Kata yang tepat
untuk orang seperti ini adalah parasit. “Pagar makan tanaman”, pagar yang biasa
berdiri tanpa rusak, tanpa memperdulikan bahwa dia berdiri dan merusak tanaman
yang ditempatinya. Benalu yang hidup hijau subur melingkari batang pohon hingga
batang dan dedaunannya kering tak hijau kembali. Orang – orang seperti ini memiliki
pemikiran yang sempit dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Karakter pribadi yang perlu diredam, disadari dan dihindari. Bukan fisik
orangnya yang kita hindari dan kucilkan. Sebagai manusia yang berbeda, kita
hanya perlu membuat mereka sadar akan pentingnya pertemanan yang sejati.
Tokoh pertama paling berpengaruh di
sejarah umat manusia menurut Michael H. Hart, Nabi Muhammad SAW berkata, “Permisalan teman yang baik dengan teman yang
buruk adalah ibarat penjual minyak kasturi dan pandai besi. Si penjual minyak
kasturi bisa jadi akan memberimu minyaknya tersebut atau engkau bisa membeli
darinya, dan kalaupun tidak, maka minimal engkau akan tetap mendapatkan aroma
harum darinya. Sedangkan si pandai besi, maka bisa jadi (percikan apinya) akan
membakar pakaianmu, kalaupun tidak maka engkau akan tetap mendapatkan bau
(asap) yang tidak enak”. Maka logikanya adalah, kita perlu tahu seperti apa teman yang bersama
kita sekarang. Teman yang buruk atau teman yang baik (kata lainnya teman sejati).
Penerapan konsep teman sejati dalam kerja maupun bisnis dapat berujung
sulit bila kita sendiri salah memilah rekan kerja maupun rekan bisnis. Kunci
kesuksesan seseorang bukan hanya masalah potensi dirinya, tetapi orang – orang
yang di sekitarnya, salah satunya rekan kerja dan teman sejati juga menjadi
faktor krusial dalam kenyamanan kerja. Banyak perusahaan dan manajemen yang
hancur atau jalannya mandet hanya karena masalah internal perusahaan antar
sesama rekan kerja, dan perusahaan bisa tiba – tiba bangkrut karena pemutusan
sepihak rekanan, akibat ketidaknyamanan atau masalah tertentu atas dasar
emosional pribadi di antara mereka.
Memang benar, bisnis dan teman sejati adalah dua sisi yang berbeda,
tetapi pertemanan adalah awal dari suatu hubungan. Menurut Dr. Hieberman, Ph.D,
pakar internasional psikologi berpendapat, entah itu hubungan percintaan,
hubungan kerja ataupun hubungan bisnis, pertemanan selalu mengawali konsep –
konsep ini.
Tetapi kita tidak akan membuang
– buang waktu dengan mereka yang punya sifat yang buruk dalam konteks berteman,
membuang waktu untuk hubungan yang tak berguna atau hanya menguntungkan salah
satu pihak. Beberapa tes penting mengetahui seseorang adalah teman sejati kita,
akan membantu menyaring pertemanan. Jika anda berteman dengan seseorang yang
tidak lulus tes ini, maka kemungkinan besar hubungan anda tidak akan berjalan
dengan baik dengannya.
Perhatian
Poin
penting dalam menilai seorang teman adalah seberapa perhatiankah dia terhadap
kehidupan anda. Katakan hal penting yang terjadi dalam hidup anda dan lihatlah
apakah dia menanggapi dan mencari tahu lebih jauh. Jika dia tidak melakukan hal
itu, maka hubungi dia dan cobalah menyinggungnya lagi. Terakhir jika dia tidak
menyinggungnya, berilah isyarat akan hal itu dan lihatlah apakah dia mengingatn
percakapan anda sebelumnya dengan dia atau tidak.
Kesetiaan
Ceritakan
rahasia teman dekat anda yang lain dan lihat apakah dia akan berkomentar atau
tidak. Seorang teman sejati mengetahui
arti kepercayaan dalam sebuah hubungan. Pastikan dia tampak keberatan
karena anda telah menceritakan rahasia seorang teman pada orang lain.
Kebanggaan
Siapapun dapat menghibur anda, karena mereka merasa menjadi orang baik
setelah melakukannya. Tetapi, lihat siapa yang menepuk punggung anda ketika anda
sukses menjalankan suatu pekerjaan. Orang yang tidak cemburu dan iri akan
melakukan hal itu. Teman sejati akan bangga dengan prestasi anda, bukannya iri
dengan kesuksean anda. Banyak orang
menghibur anda ketika takdir membelakangi kita. Tetapi, sulit menemukan orang
yang berkata selamat kepada kita tatkala segalanya berjalan sesuai keinginan
kita.
Kejujuran
Teman
sejati akan mengatakan hal – hal yang tidak ingin kita dengar. Dia rela dibenci
asalkan itu bermanfaat untuk kita.
Penghargaan
Jangan
hanya memberi “misteri negatif”. Seseorang yang baru saja kenal, juga akan coba
mendesak anda untuk membicarakan masalah anda atau pengalaman buruk yang sedang
menimpa anda, jika anda memilih untuk tidak menceritakan masalah tersebut
kepadanya. Karena dia mencoba menjadi “orang yang baik” dengan memberi
perhatian. Tapi cobalah memberi “misteri positif”. Contohnya, ketika anda
mengalami hal menyenangkan kemudian anda lebih memilih untuk tidak
menceritakannya sekarang tetapi nanti. Maka lihatlah reaksinya. Orang yang
hanya suka gosip akan mendesak anda terus menerus hingga anda menceritakannya,
karena dalam pikirannya tertanam suatu konsep bahwa “saya harus tahu”.
Sedangkan teman sejati akan menghormati dan menerima keputusan anda untuk
mendengarnya nanti.
Pengorbanan
Relakah dia mengorbankan kesenangannya sendiri untuk kebahagiaan anda?
Ketika situasi beresiko tinggi sedang menimpa anda, kebanyakan orang
berhamburan pergi melindungi kepentingannya sendiri. Perhatikanlah, apakah dia
satu – satunya orang yang berpikir atau berencana untuk membantu anda “keluar
dengan selamat”, ataukah dia tampak mendahulukan dan menyelamatkan dirinya
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar