Sabtu, 13 September 2014

Tes Penting Mengetahui Teman Sejati Sebagai Rekan Kerja Yang Berpengaruh Pada Manajemen



Tes penting mengetahui teman sejati sebagai rekan kerja yang berpengaruh pada manajemen

Sebagai makhluk yang diciptakan dengan segala kelengkapan akal pikirannya, selain diberi kecerdasan intelektual atau intelektual question (IQ) dan spiritual question (SQ), manusia juga diberi kecerdasan emosional atau EQ, yaitu kemampuan untuk mengenal dan mengolah perasaan baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Inilah hal kecil yang mendasari kenapa manusia hidup berdampingan satu sama lain, bukan hanya sebagai ikatan keluarga atau persaudaraan, tetapi berdasarkan asas kebutuhan untuk saling bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain. Interaksi ini mengawali proses yang namanya “pertemanan”.
Memang, tidak sedikit orang yang berpikir persahabatan tidak memiliki arti apapun bagi dirinya bila teman tidak bisa memberikan keuntungan atau manfaat untuk diri sendiri. Tetapi lebih dari hal itu, bahwa empati dan simpati manusia selalu tertanam dalam alam bawah pikiran manusia itu sendiri. Perasaan untuk peduli akan sesamanya, membangun pergaulan lewat kesamaan pribadi, karakter dan tutur bahasa, topik pembicaraan, masalah dan karisma seseorang, mengawali titik pertemanan antar manusia.
Mutual – simbiolis, adalah hubungan yang paling diharapkan semua orang dari sebuah pertemanan. Banyak juga yang punya karakter yang egoistik atau terlalu memikirkan dirinya sendiri tanpa melihat dan memikirkan orang lain yang berada disekitarnya. Kata yang tepat untuk orang seperti ini adalah parasit. “Pagar makan tanaman”, pagar yang biasa berdiri tanpa rusak, tanpa memperdulikan bahwa dia berdiri dan merusak tanaman yang ditempatinya. Benalu yang hidup hijau subur melingkari batang pohon hingga batang dan dedaunannya kering tak hijau kembali. Orang – orang seperti ini memiliki pemikiran yang sempit dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain. Karakter pribadi yang perlu diredam, disadari dan dihindari. Bukan fisik orangnya yang kita hindari dan kucilkan. Sebagai manusia yang berbeda, kita hanya perlu membuat mereka sadar akan pentingnya pertemanan yang sejati.
Tokoh pertama paling berpengaruh di sejarah umat manusia menurut Michael H. Hart, Nabi Muhammad SAW berkata, “Permisalan teman yang baik dengan teman yang buruk adalah ibarat penjual minyak kasturi dan pandai besi. Si penjual minyak kasturi bisa jadi akan memberimu minyaknya tersebut atau engkau bisa membeli darinya, dan kalaupun tidak, maka minimal engkau akan tetap mendapatkan aroma harum darinya. Sedangkan si pandai besi, maka bisa jadi (percikan apinya) akan membakar pakaianmu, kalaupun tidak maka engkau akan tetap mendapatkan bau (asap) yang tidak enak”. Maka logikanya adalah, kita perlu tahu seperti apa teman yang bersama kita sekarang. Teman yang buruk atau teman yang baik (kata lainnya teman sejati).
Penerapan konsep teman sejati dalam kerja maupun bisnis dapat berujung sulit bila kita sendiri salah memilah rekan kerja maupun rekan bisnis. Kunci kesuksesan seseorang bukan hanya masalah potensi dirinya, tetapi orang – orang yang di sekitarnya, salah satunya rekan kerja dan teman sejati juga menjadi faktor krusial dalam kenyamanan kerja. Banyak perusahaan dan manajemen yang hancur atau jalannya mandet hanya karena masalah internal perusahaan antar sesama rekan kerja, dan perusahaan bisa tiba – tiba bangkrut karena pemutusan sepihak rekanan, akibat ketidaknyamanan atau masalah tertentu atas dasar emosional pribadi di antara mereka.
Memang benar, bisnis dan teman sejati adalah dua sisi yang berbeda, tetapi pertemanan adalah awal dari suatu hubungan. Menurut Dr. Hieberman, Ph.D, pakar internasional psikologi berpendapat, entah itu hubungan percintaan, hubungan kerja ataupun hubungan bisnis, pertemanan selalu mengawali konsep – konsep ini.
Tetapi  kita tidak akan membuang – buang waktu dengan mereka yang punya sifat yang buruk dalam konteks berteman, membuang waktu untuk hubungan yang tak berguna atau hanya menguntungkan salah satu pihak. Beberapa tes penting mengetahui seseorang adalah teman sejati kita, akan membantu menyaring pertemanan. Jika anda berteman dengan seseorang yang tidak lulus tes ini, maka kemungkinan besar hubungan anda tidak akan berjalan dengan baik dengannya.
Perhatian
Poin penting dalam menilai seorang teman adalah seberapa perhatiankah dia terhadap kehidupan anda. Katakan hal penting yang terjadi dalam hidup anda dan lihatlah apakah dia menanggapi dan mencari tahu lebih jauh. Jika dia tidak melakukan hal itu, maka hubungi dia dan cobalah menyinggungnya lagi. Terakhir jika dia tidak menyinggungnya, berilah isyarat akan hal itu dan lihatlah apakah dia mengingatn percakapan anda sebelumnya dengan dia atau tidak.
Kesetiaan
Ceritakan rahasia teman dekat anda yang lain dan lihat apakah dia akan berkomentar atau tidak. Seorang teman sejati mengetahui  arti kepercayaan dalam sebuah hubungan. Pastikan dia tampak keberatan karena anda telah menceritakan rahasia seorang teman pada orang lain.
Kebanggaan
Siapapun dapat menghibur anda, karena mereka merasa menjadi orang baik setelah melakukannya. Tetapi, lihat siapa yang menepuk punggung anda ketika anda sukses menjalankan suatu pekerjaan. Orang yang tidak cemburu dan iri akan melakukan hal itu. Teman sejati akan bangga dengan prestasi anda, bukannya iri dengan kesuksean anda.  Banyak orang menghibur anda ketika takdir membelakangi kita. Tetapi, sulit menemukan orang yang berkata selamat kepada kita tatkala segalanya berjalan sesuai keinginan kita.


Kejujuran
Teman sejati akan mengatakan hal – hal yang tidak ingin kita dengar. Dia rela dibenci asalkan itu bermanfaat untuk kita.
Penghargaan
Jangan hanya memberi “misteri negatif”. Seseorang yang baru saja kenal, juga akan coba mendesak anda untuk membicarakan masalah anda atau pengalaman buruk yang sedang menimpa anda, jika anda memilih untuk tidak menceritakan masalah tersebut kepadanya. Karena dia mencoba menjadi “orang yang baik” dengan memberi perhatian. Tapi cobalah memberi “misteri positif”. Contohnya, ketika anda mengalami hal menyenangkan kemudian anda lebih memilih untuk tidak menceritakannya sekarang tetapi nanti. Maka lihatlah reaksinya. Orang yang hanya suka gosip akan mendesak anda terus menerus hingga anda menceritakannya, karena dalam pikirannya tertanam suatu konsep bahwa “saya harus tahu”. Sedangkan teman sejati akan menghormati dan menerima keputusan anda untuk mendengarnya nanti.
Pengorbanan
Relakah dia mengorbankan kesenangannya sendiri untuk kebahagiaan anda? Ketika situasi beresiko tinggi sedang menimpa anda, kebanyakan orang berhamburan pergi melindungi kepentingannya sendiri. Perhatikanlah, apakah dia satu – satunya orang yang berpikir atau berencana untuk membantu anda “keluar dengan selamat”, ataukah dia tampak mendahulukan dan menyelamatkan dirinya sendiri.




Tidak ada komentar: